Makna Pengabdian
Artikel tentang pengabdian:
4 TIPE PENGABDIAN
Ada sebuah cerita yang menggambarkan empat
tipe pengabdian ; Pada suatu hari, seorang kaya raya mempunyai empat istri
harus pergi keluar negeri untuk suatu tugas penting. Ia tinggal beberapa bulan
diluar negeri.
Sebelum pulang ia menulis surat kepada masing-masing
istrinya. Dalam surat itu dikatakan bahwa ia akan pulang beberapa minggu lagi
dan jika ada sesuatu yang diinginkan dari luar negeri itu, mereka boleh
mengirim daftar barngnya dan dengan senang hati ia akan membawa barang-barang
itu untuk mereka. Istri yang keempat adalah yang termuda dank arena itu banyak
sekali keinginannya. Ia menulis, “suami tercinta, belikanlah saya beberapa
perhiasan yang indah, beberapa sari sutra, dan semua barang baru yang sedang
model di sana”. Sang suami yang menerima surat itu lalu pergi membeli
barang-barang tersebut. Istri yang ketiga kurang ceria, ia menderita berbagai
penyakit. Ia mengirimi suaminya daftar obat dengan penjelasan bahwa
kesehatannya sedang terganggu dan ia ingin mendapatkan obat-obatan luar negeri
agar kesehatannya membaik. Istri yang kedua memiliki minat spiritual yang
besar. Ia menulis kepada suaminya meminta buku-buku yang baik di negeri itu,
buku tentang kehidupan orang suci yang agung yang menggambarkan pengalaman
hidup mereka. Istri ini selalu mencari buku spiritual yang baik yang dapat
menimbulakan inspirasi dalam cita-cita kerohaniannya, karena itu ia minta agar
suaminya mencarikan buku-buku seperti itu dan membawakan untuknya. Istri
pertama menulis, “ sayangku, saya tidak membutuhkan apa-apa untuk diri saya
sendiri. Saya akan senang sekali kalau engkau bisa pulang dalam keadaan selamat
dan sehat walafiat.”
Ketika pulang ia membawa apa yang diminta oleh
istri-istrinya. Untuk yang termuda, istri yang keempat, ia membawa perhisan dan
sri sutra yang indah-indah. Untuk istri yang ketiga ia membawa obat-obatan dan
tonikum yang mutakhir. Untuk istri yang kedua ia bawakan beberapa kitab suci
dan buku kerohanian lainnya. Kemudian ia tinggal bersama pertama yang menulis,
“pulanglah dengan selamat. Saya tidak butuh apa-apa”. Istri ini hanya
membutuhkan suaminya sendiri. Ketiga istri lainnya merasa iri hati pada istri
yang pertama karena suaminya tinggal bersama dia. Mereka mengirimkan pesan yang
isinya, “setelah sekian lama tidak bertemu dengan kami, satu kali pun kanda
tidak datang mengunjungi kami. Apa gerangan sebabnya ?” Sang suami menjawab,
“aku telah berikan engakau masing-masing apa yang engkau minta. Salah satu dari
engkau meminta perhiasan yang terbaru, sudah aku belikan; yang lain minta
obat-obatan, aku bawakan. Yang satu lagi meminta buku-buku kerohanian, telah
kubawakan pula. Yang terakhir menginginkan diriku sendiri, maka aku tinggal
bersama dia sekarang,” Suami ini melambangkan Tuhan Sendiri, dan keempat
istrinya ibaratkan keempat jenis pengabdian. Tuhan akan memberikan engkau apa
yang engkau minta.
Pendapat saya..
Cerita ini sangat
berkesan untuk saya, sebab dalam cerita ini dikisahkan tentang jenis-jenis
pengabdian manusia pada sesuatu yang diyakininya dan dilambangkan melalui sifat
dan keadaan istri-istri Si saudagar. Istri yang paling muda melambangkan
manusia yang bersifat hedonisme, yang berarti bahwa dalam hidup ini yang
terpenting adalah kenikmatan, kesenangan dan kepuasan lahiriah. Seperti sifat
istri ke empat yang dikatakan meminta berbagai perhiasan dan barang mahal,
Istri yang ketiga dikatakan
kurang ceria dan memiliki penyakit dan meminta berbagai obat-obatan, dapat diartikan
bahwa istri ketiga melambangkan sifat Rasionalis. Menyukai kebenaran tentang
pengetahuan dan sumbernya dari rasio atau hal yang berdasarkan pengetahuan dan
kebenaran yang memiliki bukti yang nyata.
Istri yang kedua
melambangkan sifat idealisme/spiritualisme. Yaitu filsafat yang mengatakan
bahwa ide/spirit manusia yang menentukan hidup dan pengertian manusia. Sesuai dengan
sifat sang istri kedua yang menyukai hal-hal yang berbau spiritual seperti
kitab-kitab suci dan buku kerohanian.
Istri yang pertama
mengatakan bahwa Ia hanya menginginkan suaminya untuk pulang dengan selamat. Istri
ini melambangkan sebuah pengabdian yang besar dari istri kepada suaminya dan
juga dapat dikatakan melambangkan pengabdian kita, para manusia yang merupakan
makhluk ciptaan Tuhan kepada sang pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini
menarik, karena ternyata tidak cukup bermodalkan harta benda di dunia yang
tidak kekal, pemikiran rasional yang memiliki dasar ilmu pengetahuan, dan juga
minat terhadap spiritualisme yang tinggi untuk mencapai pengabdian sempurna
kepada sang pencipta, namun ketulusan dan keikhlasan kita untuk beribadah
kepada Tuhan lah yang utama. Jangan mengharapkan apapun saat kita menjalankan
suatu ibadah, karena Tuhan pasti akan membalas semua kebaikan yang kita lakukan
berkali-kali lipat lebih besar untuk kita.
おわり
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar