Senin, 15 Oktober 2012

mengenal teknologi sensor kamera ponsel

 Mengenal Teknologi Sensor Kamera Ponsel

Awalnya, chip kamera yang ditanamkan pada sebuah ponsel hanyalah sebuah fitur tambahan. Namun pada akhirnya teknologi kamera pada ponsel tampak berkembang pesat. Dari kamera masih sebatas VGA, 1.3 MP lalu 2 MP sampai saat ini Nokia 808 PureView yang telah mengusung kamera superior berukuran 41 MP.
Diawali sejak tahun 2003 dimana beberapa ponsel tanpa kamera yang memiliki dukungan untuk MMS haruslah menggunakan kamera eksternal yang dapat dihubungkan dengan kabel kecil atau langsung ke port data di dasar telpon yang pada waktu itu hanya menawarkan resolusi VGA atau CIF. Seperti Siemens SL55, Sony Ericsson T230 atau Sony Ericsson T68i. sayangnya kamera eksternal jenis ini biasanya tidak kompatibel dengan ponsel yang lebih baru.
Saat ini ponsel berkamera sudah memiliki teknologi yang canggih yang memiliki hasil foto yang sebanding dengan kamera digital standar. Seperti Nokia N8 dengan lenasa 12 MP autofocus dengan fitur optik Carl Zeiss dengan Xenon flash. Tapi tahukah Anda bahwa teknologi sensor kamera yang ada pada sebuah ponsel teridri dari 2 jenis yakni jenis CCD dan CMOS.
CCD (charge Coupled Device) dan CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) adalah dua teknologi sensor kamera yang berbeda untuk menangkap gambar secara digital. Masing-masing memiliki kekuatan unik dan mempunyai kelebihan dibanding yang lain.
Kedua jenis sensor kamera tersebut mengubah cahaya menjadi muatan listrik dan berproses menjadi sinyal elektronik. Dalam sebuah sensor CCD, setiap piksel yang ditransfer melalui jumlah yang sangat terbatas dan akan dikonversi sebagai sinyal analog. Semua piksel dikhususkan untuk menangkap cahaya sehingga mendapatkan kualitas gambar yang tinggi.
Keuntungan terbesar dari sensor CMOS adalah bahwa teknologi ini biasanya lebih murah dibandingkan sensor CCD. Sementara kekurangan dari CMOS dibanding CCD karena sensor CMOS biasanya menangkap baris pada satu waktu dalam waktu kurang lebih 1/60th atau 1/50th per detik (tergantung pada refresh date) sehingga menimbulkan gambar miring (ke kiri atau ke kanan tergantung pada arah kamera atau gerakan subjek). Misalnya, ketika mobil bergerak dengan kecepatan tinggi, mobil tidak akan terdistorsi tapi latar belakang akan tampak miring. Sebuah sensor CCD tidak memiliki masalah ini, sehingga mampu menuangkan seluruh gambar sekaligus ke dalam satu bingkai.


Beberapa perbedaannya antara lain :
Sensor CCD, kualitasnya tinggi, gambarnya low noise.
Sensor CMOS lebih rentan terhadap gangguan dan banyak noise.
                               -
Sensor CMOS memiliki beberapa transistor yang terletak di sampingnya sehingga kepekaan chip CMOS cenderung rendah.
CCD mengonsumsi daya sebanyak 100 kali lebih dibandingkan sensor CMOS.
CMOS mengkonsumsi daya lebih kecil sekaligus menghasilkan sensor berdaya rendah.

CMOS dapat dibuat pada hampir semua lini produksi, sehingga mereka cenderung sangat murah dibanding sensor CCD.
Sensor CCD telah diproduksi masalh dalam jangka waktu yang lama, sehingga cenderung memiliki kualitas lebih tinggi dan piksel lebih baik.




SUMBER :
Tabloid PULSA  Dwi Mingguan Edisi 241 th X/2012/29 Agustus – 11 September