Minggu, 30 Maret 2014

Sejarah Game

Sejarah Perkembangan Game

Asal usul permainan video/video game terletak pada awal tabung sinar katoda berbasis pertahanan peluru kendali sistem pada akhir 1940-an. Program-program ini kemudian diadaptasi ke dalam permainan sederhana lainnya di era tahun 1950-an.  Pada akhir 1950-an dan melalui tahun 1960-an, lebih banyak permainan komputer yang dikembangkan (kebanyakan di komputer mainframe), secara bertahap tingkat kecanggihan dan kompleksitasnya pu turut bertambah. Setelah periode ini, video game menyimpang ke berbagai platform: arcade, mainframe, konsol, pribadi komputer dan kemudian permainan genggam.
Tahun 1952, A.S. Douglas membuat OXO, game grafis noughts and crosses (nol dan silang), di University of Cambridge untuk mendemonstrasikan tesisnya tentang interaksi komputer dan manusia. Permainan ini bekerja pada komputer besar yang menggunakan CRT display. Bahkan, perangkat game portable genggam yang pertama dibuat adalah Tic Tac Toe di tahun 1972 oleh Waco Company. Sampai sekarang game jadul ini masih populer di internet.
Kalau kita menoleh ke belakang, tahun 1947 dipercaya sebagai tahun pertama di mana game didesain untuk dimainkan dengan layar CRT (cathode ray tube). Game sederhana dirancang oleh Thomas T. Goldsmith Jr. dan Estle Ray Mann. Aplikasi ini mendapatkan paten tanggal 14 Desember 1948. Sistem yang dibuatnya terdiri dari 8 vacum tubes dan menyimulasikan peluru ditembakkan pada target, terinspirasi dari display radar pada Perang Dunia II. Beberapa knop disediakan untuk mengatur kurva dan kecepatan titik yang mewakili peluru. Karena grafik belum bisa dibuat waktu itu, target penembakan digambar pada sebuah lapisan yang kemudian ditempelkan pada CRT. Diyakini bahwa ini adalah sistem pertama yang secara spesifik didesain untuk game pada layar CRT.
Banyak yang menyebutkan bahwa penemu video game adalah William Higinbotham. Tahun 1958 menciptakan game Tennis for Two pada osiloskop. Game ini menampilkan lapangan tenis sederhana dipandang dari samping. Bola seakan dipengaruhi oleh gravitasi dan harus melewati net/jaring. Dengan dua kontrol yang masing-masing dilengkapi knop untuk mengarahkan bola dan sebuah tombol untuk memukul bola sampai melewati net.


game ping pong oleh Magnavox Odyssey
Tahun 1972 dirilis perangkat video game pertama untuk pasar rumahan, Magnavox Odyssey, dihubungkan dengan televisi. Meski tidak sukses besar, perusahaan lain dengan produk yang sama harus membayar lisensi. tetapi, kesuksesan menjemput sejak Atari meluncurkan Pong sebuah video game ping-pong pada 29 November 1972. Berangkat dari sini, video dan komputer game menjadi populer dan hobi baru di saat PC baru saja mulai dikenal dan dipakai secara luas.
Perkembangan game komputer dan video game yang kian memanjakan para pemainnya dengan teknologi-teknologi yahud merupakan poin menarik untuk dicermati. Meski sejarah video game dan game komputer mencakup rentang waktu sekira lima dekade, keduanya meraih popularitas sebagai bagian dari peradaban manusia modern di akhir tahun 1970.
Mistery House, rancangan ibu rumah tangga, Roberta Williams dipercaya sebagai game petualangan pertama dengan grafis pada Apple II. Meski interface untuk input perintah masih berupa teks, ilustrasi grafik hitam putih sebuah rumah bergaya viktoria merupakan gebrakan baru di masa itu. Game ini begitu populer dan mendorong Roberta Williams mendirikan Sierra On-Line bersama suaminya dan terus memproduksi game khususnya petualangan.

game arcade ‘Missile Command’ oleh Atai tahun 1980


game Pacman oleh bally and Midway


game Donkey Kong rilisan Nintendo US tahun 1981
Meski baru di pertengahan sampai akhir 1980-an game yang muncul di pasaran hadir dengan fungsi scrolling atau virtual paging, hadirnya produk monitor warna di awal tahun 1980-an membuat para penggila game makin antusias, sehingga perpindahan suasana game dari halaman ke halaman lain menjadi lebih hidup. Suara dan musik pengiring ikut juga menyemarakkan game di era ini melengkapi fungsi multimedia dan interaktif. Tentu banyak yang tahu dengan game watch. Perangkat berukuran mini dan terasa pas di genggaman tangan ini mulai tahun 1980 oleh Nintendo. Kesuksesan LCD genggam ini menciptakan banyak pengikut untuk membuat yang sama dengan mengadopsi game-game populer.
Awal tahun 1980-an juga ditandai dengan hadirnya media penyimpan CD-ROM yang dalam waktu singkat menjadi populer. Era game 3 dimensi (3D) dengan perspektif orang pertama dan multiplayer game mulai muncul di era ini. Suara dan musik semakin berkembang di pertengahan 1980-an seiring dengan hadirnya produk sound card. Jadi, memang terasa bahwa pasar game komputer semakin berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi pendukungnya. Di sisi konsumen, game pun menjadi lebih nyata dan menarik.
Dengan peningkatan power komputasi dan turunnya cost untuk prosesor seperti Intel 386, 486, dan Motorola 68000, di tahun 1990 perkembangan kemampuan multimedia dengan sound card dan CD-ROM lebih berarti. First Person Shooter adalah sebuah game di mana pemain memegang kontrol secara penuh pada tokoh utama dan dapat berinteraksi langsung dengan sekitarnya. Pemain berkonsentrasi pada bagaimana memilih senjata berbagai tipe dengan amunisi yang terbatas. Hal itu dilakukan untuk dapat memenangkan games yang sedang dimainkan.

Amigo 100 keluaran Commodore dengan kemampuan multimedia


Atari 7800 ProSystem berkualitas grafik arcade


PC Engine 8-bit dengan grafik bagus yang dirilis di Jepang
Industri game yang masih berdiri kokoh sampai hari ini memegang dua pasar besar yaitu video game dan game komputer. Dan tak diragukan, game komputer memang lebih banyak item judulnya karena dengan perangkat standar hampir semua game produksi pihak ketiga bisa dimainkan di PC. Sedangkan untuk pasar video game, didominasi oleh pemilik standar, siapa lagi kalau bukan Sony dengan Play Station, Microsoft dengan Xbox 360, dan Nintendo.

Metroid, game original NES untuk Nintendo (1978)


Legend of Zelda untuk Nintendo garapan Shigeru Miyamoto


Final Fantasy Square untuk Famicom (1988)

Yang menarik, game komputer telah berkembang ke arah Network Multimedia Game, di mana banyak pemain dari lokasi yang saling berjauhan berinteraksi satu sama lain secara real time dalam satu jaringan komputer. Sebut saja misalnya Quake III Arena yang pernah membuat demam kampus sekira tahun 2001 lalu. Contoh lainnya adalah Counter Strike sebuah game 3D multiplayer mengambil tema simulasi taktik pertempuran.


 Perkembangan Industri Games di Indonesia
Industri game merupakan salah satu industri yang mengalami pertumbuhan pesat di dunia. Bagaimana tidak, berdasarkan data riset dari RW Baird menunjukan bahwa Industri game global menghasilkan US$60 miliar pendapatan untuk 2011, dan tumbuh pada 10% per tahun. Kendati demikian, menurut lembaga tersebut tetap  ada wilayah yang mengalami penurunan, bahkan ada yang tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 15% sampai 20%.

Menurut hasil riset tersebut menerangkan tingkat pertumbuhan mengacu pada game online dan mobile. Hal ini lantaran didorongnya konten download dan permainan pada mobile game.  Jika menilik dari data riset tersebut yang mana pertumbuhan tiap tahunnya 10%, maka dapat diproyeksikan di 2013 ini pendapatan industri game mampu menyentuh angka US$72,6 miliar. Azriel dari Agate Studio pun mengatakan bahwa perkembangan kondisi game global akan terus meningkat pesat.

Indonesia dinilai memiliki potensi untuk memasuki industri game. Namun untuk saat ini, game Indonesia masih berada di tahap awal industri tersebut. Masih ada PR yang perlu digarap baik dalam segi infrastruktur, pendidikan, dan juga dukungan dari berbagai pihak antara lain pemerintah. Kendati demikian, berjalannya waktu dan tumbuhnya industri game membuat pemerintah pun saat ini sudah mulai tertarik dengan perkembangan industri game tanah air. Terbukti dengan banyaknya game developer yang tumbuh subur di negeri ini.

Kira-kira diproyeksikan jumlah game developer di Indonesia sekitar 80 tim, jumlah itu adalah yang belum resmi mendedikasikan secara professional atau menjadi sebuah perusahaan. Menurutnya, ada sekitar di bawah 10 game developer yang sudah mempunyai badan hukum. Berdasarkan riset dari Teknopreneur, jumlah sebaran industri game di Indonesia masih didominasi di wilayah Jabodetabek dengan prosentase 24%, kemudian disusul Bandung sekitar 16%. Sayangnya, masih ada data yang belum diketahui wilayahnya masih banyak sekitar 41%.

Kembali pada masalah tantangan yang dihadapi industri game lokal  adalah awareess dari semua pihak yang terkait masih sangat rendah, tapi semakin membaik dalam 1-2 tahun ini dimana cukup banyak brand-brand besar mulai memakai game sebagai sarana untuk membangun engagement antara produsen dan konsumen, dan juga game terbukti sebagai sarana ampuh dalam pembelajaran dibanding software pembelajaran lainnya.

Di sisi lain, tantangan terbesar dalam industri ini khususnya game developer adalah SDM. Dalam pembuatan game dibutuhkan orang-orang dari berbagai disiplin ilmu, setidaknya dibutuhkan programer,artist, dan designer untuk membuat sebuah game.  Tentunya industri ini dapat berkembang dengan lebih cepat apa bila ada kesesuaian antara output yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan dengan requirements industri





Sumber-sumber :