Sejarah Perkembangan Game
Asal usul permainan
video/video game terletak pada awal tabung sinar katoda berbasis pertahanan
peluru kendali sistem pada akhir 1940-an. Program-program ini kemudian
diadaptasi ke dalam permainan sederhana lainnya di era tahun 1950-an.
Pada akhir 1950-an dan melalui tahun 1960-an, lebih banyak permainan komputer
yang dikembangkan (kebanyakan di komputer mainframe), secara bertahap tingkat
kecanggihan dan kompleksitasnya pu turut bertambah. Setelah periode ini, video
game menyimpang ke berbagai platform: arcade, mainframe, konsol, pribadi
komputer dan kemudian permainan genggam.
Tahun 1952, A.S. Douglas membuat OXO, game
grafis noughts and crosses (nol dan silang), di University of Cambridge untuk
mendemonstrasikan tesisnya tentang interaksi komputer dan manusia. Permainan
ini bekerja pada komputer besar yang menggunakan CRT display. Bahkan, perangkat
game portable genggam yang pertama dibuat adalah Tic Tac Toe di tahun 1972 oleh
Waco Company. Sampai sekarang game jadul ini masih populer di internet.
Kalau kita menoleh ke belakang, tahun 1947
dipercaya sebagai tahun pertama di mana game didesain untuk dimainkan dengan
layar CRT (cathode ray tube). Game sederhana dirancang oleh Thomas T. Goldsmith
Jr. dan Estle Ray Mann. Aplikasi ini mendapatkan paten tanggal 14 Desember
1948. Sistem yang dibuatnya terdiri dari 8 vacum tubes dan menyimulasikan
peluru ditembakkan pada target, terinspirasi dari display radar pada Perang
Dunia II. Beberapa knop disediakan untuk mengatur kurva dan kecepatan titik
yang mewakili peluru. Karena grafik belum bisa dibuat waktu itu, target
penembakan digambar pada sebuah lapisan yang kemudian ditempelkan pada CRT.
Diyakini bahwa ini adalah sistem pertama yang secara spesifik didesain untuk
game pada layar CRT.
Banyak yang menyebutkan bahwa penemu video
game adalah William Higinbotham. Tahun 1958 menciptakan game Tennis for Two
pada osiloskop. Game ini menampilkan lapangan tenis sederhana dipandang dari
samping. Bola seakan dipengaruhi oleh gravitasi dan harus melewati net/jaring.
Dengan dua kontrol yang masing-masing dilengkapi knop untuk mengarahkan bola
dan sebuah tombol untuk memukul bola sampai melewati net.
game ping pong oleh Magnavox Odyssey
Tahun 1972 dirilis perangkat video game
pertama untuk pasar rumahan, Magnavox Odyssey, dihubungkan dengan televisi.
Meski tidak sukses besar, perusahaan lain dengan produk yang sama harus
membayar lisensi. tetapi, kesuksesan menjemput sejak Atari meluncurkan Pong
sebuah video game ping-pong pada 29 November 1972. Berangkat dari sini, video
dan komputer game menjadi populer dan hobi baru di saat PC baru saja mulai
dikenal dan dipakai secara luas.
Perkembangan game komputer dan video game
yang kian memanjakan para pemainnya dengan teknologi-teknologi yahud merupakan
poin menarik untuk dicermati. Meski sejarah video game dan game komputer
mencakup rentang waktu sekira lima dekade, keduanya meraih popularitas sebagai
bagian dari peradaban manusia modern di akhir tahun 1970.
Mistery House, rancangan ibu rumah tangga,
Roberta Williams dipercaya sebagai game petualangan pertama dengan grafis pada
Apple II. Meski interface untuk input perintah masih berupa teks, ilustrasi
grafik hitam putih sebuah rumah bergaya viktoria merupakan gebrakan baru di
masa itu. Game ini begitu populer dan mendorong Roberta Williams mendirikan
Sierra On-Line bersama suaminya dan terus memproduksi game khususnya
petualangan.
game arcade ‘Missile
Command’ oleh Atai tahun 1980
game Pacman oleh bally
and Midway
game Donkey Kong
rilisan Nintendo US tahun 1981
Meski baru di pertengahan sampai akhir
1980-an game yang muncul di pasaran hadir dengan fungsi scrolling atau virtual
paging, hadirnya produk monitor warna di awal tahun 1980-an membuat para
penggila game makin antusias, sehingga perpindahan suasana game dari halaman ke
halaman lain menjadi lebih hidup. Suara dan musik pengiring ikut juga
menyemarakkan game di era ini melengkapi fungsi multimedia dan interaktif.
Tentu banyak yang tahu dengan game watch. Perangkat berukuran mini dan terasa
pas di genggaman tangan ini mulai tahun 1980 oleh Nintendo. Kesuksesan LCD genggam
ini menciptakan banyak pengikut untuk membuat yang sama dengan mengadopsi
game-game populer.
Awal tahun 1980-an juga ditandai dengan
hadirnya media penyimpan CD-ROM yang dalam waktu singkat menjadi populer. Era
game 3 dimensi (3D) dengan perspektif orang pertama dan multiplayer game mulai
muncul di era ini. Suara dan musik semakin berkembang di pertengahan 1980-an
seiring dengan hadirnya produk sound card. Jadi, memang terasa bahwa pasar game
komputer semakin berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi pendukungnya.
Di sisi konsumen, game pun menjadi lebih nyata dan menarik.
Dengan peningkatan power komputasi dan
turunnya cost untuk prosesor seperti Intel 386, 486, dan Motorola 68000, di
tahun 1990 perkembangan kemampuan multimedia dengan sound card dan CD-ROM lebih
berarti. First Person Shooter adalah sebuah game di mana pemain memegang
kontrol secara penuh pada tokoh utama dan dapat berinteraksi langsung dengan
sekitarnya. Pemain berkonsentrasi pada bagaimana memilih senjata berbagai tipe
dengan amunisi yang terbatas. Hal itu dilakukan untuk dapat memenangkan games
yang sedang dimainkan.
Amigo 100 keluaran
Commodore dengan kemampuan multimedia
Atari 7800 ProSystem
berkualitas grafik arcade
PC Engine 8-bit dengan
grafik bagus yang dirilis di Jepang
Industri game yang masih berdiri kokoh
sampai hari ini memegang dua pasar besar yaitu video game dan game komputer.
Dan tak diragukan, game komputer memang lebih banyak item judulnya karena
dengan perangkat standar hampir semua game produksi pihak ketiga bisa dimainkan
di PC. Sedangkan untuk pasar video game, didominasi oleh pemilik standar, siapa
lagi kalau bukan Sony dengan Play Station, Microsoft dengan Xbox 360, dan
Nintendo.
Metroid, game original
NES untuk Nintendo (1978)
Legend of Zelda untuk
Nintendo garapan Shigeru Miyamoto
Final Fantasy Square
untuk Famicom (1988)
Yang menarik, game
komputer telah berkembang ke arah Network Multimedia Game, di mana banyak
pemain dari lokasi yang saling berjauhan berinteraksi satu sama lain secara
real time dalam satu jaringan komputer. Sebut saja misalnya Quake III Arena
yang pernah membuat demam kampus sekira tahun 2001 lalu. Contoh lainnya adalah
Counter Strike sebuah game 3D multiplayer mengambil tema simulasi taktik
pertempuran.
Perkembangan Industri Games di Indonesia
Industri
game merupakan salah satu industri yang mengalami pertumbuhan pesat di dunia.
Bagaimana tidak, berdasarkan data riset dari RW Baird menunjukan bahwa Industri
game global menghasilkan US$60 miliar pendapatan untuk 2011, dan tumbuh pada
10% per tahun. Kendati demikian, menurut lembaga tersebut tetap ada
wilayah yang mengalami penurunan, bahkan ada yang tumbuh pada tingkat tahunan
sebesar 15% sampai 20%.
Menurut hasil riset tersebut
menerangkan tingkat pertumbuhan mengacu pada game online dan mobile. Hal ini
lantaran didorongnya konten download dan permainan pada mobile game. Jika
menilik dari data riset tersebut yang mana pertumbuhan tiap tahunnya 10%, maka
dapat diproyeksikan di 2013 ini pendapatan industri game mampu menyentuh angka
US$72,6 miliar. Azriel dari Agate Studio pun mengatakan bahwa perkembangan
kondisi game global akan terus meningkat pesat.
Indonesia dinilai memiliki
potensi untuk memasuki industri game. Namun untuk saat ini, game Indonesia
masih berada di tahap awal industri tersebut. Masih ada PR yang perlu digarap
baik dalam segi infrastruktur, pendidikan, dan juga dukungan dari berbagai
pihak antara lain pemerintah. Kendati demikian, berjalannya waktu dan tumbuhnya
industri game membuat pemerintah pun saat ini sudah mulai tertarik dengan
perkembangan industri game tanah air. Terbukti dengan banyaknya game developer
yang tumbuh subur di negeri ini.
Kira-kira diproyeksikan jumlah game
developer di Indonesia sekitar 80 tim, jumlah itu adalah yang belum resmi
mendedikasikan secara professional atau menjadi sebuah perusahaan. Menurutnya,
ada sekitar di bawah 10 game developer yang sudah mempunyai badan hukum.
Berdasarkan riset dari Teknopreneur, jumlah sebaran industri game di Indonesia
masih didominasi di wilayah Jabodetabek dengan prosentase 24%, kemudian disusul
Bandung sekitar 16%. Sayangnya, masih ada data yang belum diketahui wilayahnya
masih banyak sekitar 41%.
Kembali pada masalah tantangan
yang dihadapi industri game lokal adalah awareess dari semua
pihak yang terkait masih sangat rendah, tapi semakin membaik dalam 1-2 tahun
ini dimana cukup banyak brand-brand besar mulai memakai game sebagai sarana
untuk membangun engagement antara produsen dan konsumen, dan juga game terbukti
sebagai sarana ampuh dalam pembelajaran dibanding software pembelajaran
lainnya.
Di sisi lain, tantangan terbesar dalam industri ini khususnya game developer adalah SDM.
Dalam pembuatan game dibutuhkan orang-orang dari berbagai disiplin ilmu,
setidaknya dibutuhkan programer,artist, dan designer untuk membuat sebuah game.
Tentunya industri ini dapat berkembang dengan lebih cepat apa bila ada
kesesuaian antara output yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan dengan
requirements industri
Sumber-sumber :